Juni 2018, Jakarta
PART 1. Kwetiau Sapi Mangga Besar 78
![]() |
@themancil |
Awalnya sih, rencananya kalau nggak ke Kwetiau Sapi Mangga Besar 78, ya ke Toodz House. Tapi sepertinya kami memang lebih berjodoh dengan kwetiau, karena pas ngelewatin tempatnya, pas itu juga ada mobil yang keluar dari area parkir, menyisakan satu slot kosong untuk kami. So, kwetiau it is!
Jujur aja, saat melihat beberapa post di Instagram dan melihat tempatnya yang kecil di pinggir jalan Santa (tempat parkirnya hanya cukup untuk 2 mobil), gue kira tempatnya akan pengap dan kotor.
Lho, tapi kok gue malah disambut sama dinding bata putih bersih dengan kaca berhiaskan typography yang biasa ada di kafe-kafe? Nuansa dinding bata putih ini juga mewarnai bagian dalam restoran, dengan meja dan kursi kayu yang tampak nyaman. Oh, iya, ada AC juga!
Lho, tapi kok gue malah disambut sama dinding bata putih bersih dengan kaca berhiaskan typography yang biasa ada di kafe-kafe? Nuansa dinding bata putih ini juga mewarnai bagian dalam restoran, dengan meja dan kursi kayu yang tampak nyaman. Oh, iya, ada AC juga!
![]() |
@makansiangdimana |
Pada dinding di sisi kanan, ada beberapa foto menu Kwetiau Sapi Mangga Besar 78 beserta fotonya dalam ukuran besar. Pandangan mata gue langsung tertuju pada Kwetiau Goreng Kuah Telur yang keliatan paling enak. Setelah setuju memesan satu porsi untuk dibagi dua dan memesan minum, kami pun menunggu selama kurang lebih 15 menit sebelum akhirnya pesanan datang. It was the perfect comfort food. Porsinya besar, kuah telurnya gurih, potongan sapinya 'nggak pelit'. Intinya: enak!
Perut sudah kenyang, waktunya untuk mencari tempat buat ngaso sambil nunggu kucing-kucing selesai mandi. Setelah muter-muter Jalan Cikajang nunggu ada parkir kosong di Honest Spoon, kami nyerah dan memutuskan untuk bertolak arah ke Kemang. Pas lewatin Kopi Pono, gue komen, "Ooh, Kopi Pono di sini toh. Lucu tempatnya." R nyaut, "Iya. Makanannya juga enak." Long story short, we ended up at Kopi Pono.
Gue belum pernah ke Kopi Pono sebelumnya, tapi pernah nulis artikel tentang tempat ini, jadi gue langsung pesan Es Kopi Pono Spesial, yaitu kopi dengan susu stroberi dan cokelat, sedangkan R pesan Mango Colada. Untuk ukuran gue yang sangat awam dengan rasa kopi, kopinya enak-enak saja. Nggak terlalu pahit atau terlalu manis, hanya saja stroberinya kurang terasa.
Anyway, waktu gue nulis artikel tentang Kopi Pono, tempatnya yang instagramable adalah poin utamanya. Nah, biasanya foto-foto di medai sosial kan suka 'nipu', ya. Di foto gemas dan estetik, aslinya nggak. To my surprise, Kopi Pono tempatnya jauh lebih lucu dari ekspektasi. Tempatnya luas dan tiap sudutnya gemas, bahkan kamar mandinya juga!
Oops, gue jadi keinget, sedikit out of topic, tapi kamar mandi di Kwetiau Sapi Mangga Besar bagus banget, lho! Ada diffuser dan dekor felt board letter-nya segala. Okay, back to Kopi Pono. Di samping tempatnya yang benar-benar gemas, ada beberapa kekurangan yang gue temuin.
Sepertinya kebersihan tempat ini kurang terjaga, deh. Saat kami datang, Kopi Pono tak terlalu ramai, namun di meja kami dan dua meja sebelah kami ada lalat buah yang nangkring dengan enaknya, sebelum akhirnya mulai terbang mengitari kami saat minuman datang. Oh, iya, minuman dingin kami juga tidak disajikan dengan coaster maupun tisu, sehingga sempat meninggalkan jejak basah di meja (kami mengambil tisu sendiri ke kasir).
Selain itu, ini sebetulnya personal preferences saja, sih, tapi playlist lagu di Kopi Pono menurut gue kurang pas with the whole ambiance and theme. My suggestion, coba putar lagu-lagu chill ala Majestic Casual, deh. Atau paling gampang: put FKJ on loop. Gue agak lupa lagu apa yang diputar saat itu, tapi gue ingat jelas beberapa kali komplain ke R karena pilihan lagu yang diputar.
Nonetheless, we had a very great time. Yes, ada lalat-lalat dan lagu yang sedikit mengganggu, tapi keseluruhan interior Kopi Pono plus cahaya matahari dari jendela yang masuk cukup mengobati kekurangan tersebut, kok! I would definitely come back sometime soon.
PART 2. Kopi Pono
Oops, gue jadi keinget, sedikit out of topic, tapi kamar mandi di Kwetiau Sapi Mangga Besar bagus banget, lho! Ada diffuser dan dekor felt board letter-nya segala. Okay, back to Kopi Pono. Di samping tempatnya yang benar-benar gemas, ada beberapa kekurangan yang gue temuin.
Sepertinya kebersihan tempat ini kurang terjaga, deh. Saat kami datang, Kopi Pono tak terlalu ramai, namun di meja kami dan dua meja sebelah kami ada lalat buah yang nangkring dengan enaknya, sebelum akhirnya mulai terbang mengitari kami saat minuman datang. Oh, iya, minuman dingin kami juga tidak disajikan dengan coaster maupun tisu, sehingga sempat meninggalkan jejak basah di meja (kami mengambil tisu sendiri ke kasir).
Nonetheless, we had a very great time. Yes, ada lalat-lalat dan lagu yang sedikit mengganggu, tapi keseluruhan interior Kopi Pono plus cahaya matahari dari jendela yang masuk cukup mengobati kekurangan tersebut, kok! I would definitely come back sometime soon.
Cheers,
Cool read!
ReplyDelete