![]() |
Quotes di tangga kantor Sociolla yang lama |
Previously on my job hunt journey: I interviewed here and there, until I applied and finally got called by PT Social Bella Indonesia a.k.a Sociolla for interview on August 22, 2017.
Setelah ditelfon HR dan dapet email undangan untuk wawancara di Sociolla, hari Selasa jam 3 sore pun gue sampe di kantor Sociolla. Gue nunggu sekitar 15 menitan, terus langsung wawancara user sama... Ci Santi. If you don't know, Ci Santi adalah nama sapaan CMO sekaligus co-founder Sociolla :))))) (btw, mau ngetik nama lengkap Ci Santi tapi takut dia googling terus kebaca...)
Horor nggak tuh di-interview langsung sama pendiri kantornya?
Nggak dong, karena pas itu gue nggak tau beliau siapa. HAHAHA. Jangan ditiru ya interview tapi nggak riset apa-apa kayak gini. Please, do your reserarch well. Nggak tau cara riset perusahaan tempat kamu lamar kerja? Bisa dibaca tipsnya di sini, ya.
Setelah ditelfon HR dan dapet email undangan untuk wawancara di Sociolla, hari Selasa jam 3 sore pun gue sampe di kantor Sociolla. Gue nunggu sekitar 15 menitan, terus langsung wawancara user sama... Ci Santi. If you don't know, Ci Santi adalah nama sapaan CMO sekaligus co-founder Sociolla :))))) (btw, mau ngetik nama lengkap Ci Santi tapi takut dia googling terus kebaca...)
Horor nggak tuh di-interview langsung sama pendiri kantornya?
Nggak dong, karena pas itu gue nggak tau beliau siapa. HAHAHA. Jangan ditiru ya interview tapi nggak riset apa-apa kayak gini. Please, do your reserarch well. Nggak tau cara riset perusahaan tempat kamu lamar kerja? Bisa dibaca tipsnya di sini, ya.
Anyway, interview-nya kayak wawancara pada umumnya lah, ya. Pertama, dijelasin dulu tentang Sociolla dan Beauty Journal. Di zaman gue interview belum ada SOCO dan SDI, sih (nggak tau ini apa? googling!). Kalau sekarang sepertinya akan dijelaskan juga secara keseluruhan PT Social Bella Indonesia.
Selesai dijelasin, Ci Santi nanya minat gue apa. Nah, pas itu gue apply jadi intern editorial, tapi Ci Santi sempet nawarin, gue minat kerja di bagian social media atau nggak. Gue jawab nggak karena emang lebih suka di editorial.
Nggak lama, dateng satu orang lagi yang sekilas mirip sama Ci Santi. Ternyata itu Kak Griss, yang nantinya jadi bos gue di editorial. Salah satu pertanyaan dari beliau yang gue inget 'Sociolla banget' adalah: "kamu suka pake skin care apa?". Gue jawabnya, "macem-macem, tapi yang lagi dipake itu french brands, more specifically, La Roche-Posay".
Pas lagi interview ini, gue juga sempet nunjukin blog lama gue. Tips: kalau kalian mau apply di tim editorial, punya blog bisa jadi salah satu poin plus. Selain itu, kalian juga bisa nunjukkin media sosial (mungkin kalian pernah post review di Instagram Story?) atau hasil foto kalian.
* * *
Jadi, magang di Sociolla kerjanya ngapain aja?
Karena gue magang di divisi Editorial untuk Beauty Journal, ya, tentu kerjaannya nulis. Jadi, di awal bulan dan pas gue awal masuk, dikasih spreadsheet untuk submit topik beauty dan lifestyle. Tiap bulan juga ada tema besarnya. Setelah kita submit topik, di akhir / awal bulan akan ada editorial meeting untuk membahas tema dan topic submission masing-masing penulis untuk dikasih approval. Kalo udah di-approve, langsung bisa ditulis, deh! 1 hari nulis 3 artikel, btw.
Selain nulis, tim editorial juga ada tugas liputan event. Untuk awal-awal, gue liputan ditemenin 1 tim editorial lainnya. Setelah beberapa kali liputan, baru deh dilepas sendirian. Oh, iya, kalo liputan dipinjemin kamera kantor juga untuk fotonya. Here's my very first event report. Terus juga diminta buat ikut tampil di video YouTube. I won't link my first video karena MALU LAH.
![]() |
Terlihat effortless... tapi sebenernya sih pegel banget HAHA. |
Sociolla isinya cewe semua, ya? 'Horor' nggak temen kerjanya?
![]() |
Ini foto jaman magang dan masih di ruko... |
Ini pas udah 3 taun kerja dan udah ngantor di St. Moritz! (di foto ini ada 4 anak magang, tau nggak yang mana? :D) |
Nggak cewe semua, kok! Mayoritas cewe, iya, tapi nggak semua. Berdasarkan pengalaman gue magang–bahkan sampe sekarang udah mau 3 tahun kerja, nggak horor sama sekali. Nggak ada tuh yang sensi-sensi-an, jutek, judes, atau drama. At least di editorial sih nggak. Oh, iya, dari awal magang, gue selalu balik tenggo dan nggak pernah dikomen, apalagi disindir #penting!
Untuk tim editorial, paling sering kerja bareng sama tim kreatif (fotografer dan production/video), tim sales, tim socmed, dan tim event. Kadang-kadang sama tim brand juga, sih. Beberapa kali tim brand suka 'main' ke meja editorial dan nanya pendapat kita soal produk atau brand.
Suasana kantornya kayak gimana?
![]() |
Sudut-sudut kantor Sociolla di St. Moritz. Gemes, ya! |
Kalau misalnya kalian mau dress up ke kantor, bisa banget, sih. Mungkin karena isinya cewe-cewe dan banyak yang masih muda, ya, jadi ya biasa-biasa aja tuh ngeliat yang ke kantor pake eyeshadow biru, pake mini skirt, blazer warna neon, dan lain sebagainya. Kayaknya inget pernah liat Kak mira pake bralette + blazer, deh...
Kerjaannya susah?
Jawaban diplomatis: semua balik ke pribadi masing-masing. Untuk gue yang emang suka nulis dan beauty, ini dream job sih, haha. Susahnya paling cari-cari topik apa yang menarik dan belum ditulis sebelumnya. Kalo dari segi load, menurut gue 3 artikel masih doable banget.
Harus bisa dandan ya? Mesti ngerti makeup banget nggak sih?
Nggak koook, tapi yaa lo paling nggak harus paham sedikit-sedikit tentang beauty. Gue sendiri sama sekali nggak bisa makeup pas awal masuk. But I do understand the terms. Sisanya sih lebih banyak learning by doing.
It's not everyday, but there are days di mana obrolan di kantor tuh bener-bener 'beauty' banget kayak gini:
👩🏻: Ini lipstiknya menurut gue nggak terlalu pigmented, deh.
👧🏻: Iya, patchy banget di bibir. Tapi kemasannya mirip [merek kecantikan asing] nggak, sih?
👩🏻: Iya, lho. Btw, besok lo pake eyeshadow warna apa? Kemarin kita udah pake ijo. Besok ungu yuk!
👧🏻: Yuk.
Sering diundang ke event? Ketemu influencer nggak?
![]() |
Kerjaan event: fun workshop & makan |
But, all superficial things aside, tentunya dateng ke event nggak cuma seneng-seneng aja. Banyak juga event yang ada sesi talk show dan workshop yang bisa nambah ilmu dan buka perspektif baru, misalnya soal industri kecantikan dari belakang layar di mana suatu brand bisa berdiri. Nggak melulu beauty, gue bahkan pernah ikut talk show acara brand kesehatan di mana pembicaranya adalah ibu dengan anak berkebutuhan khusus.
Dari dateng ke event, kalian pun bisa belajar banyaaaak banget hal, nggak cuma tentang beauty. Misalnya, nih, belajar gimana cara nulis angle artikel yang menarik dan bermanfaat kalau kebetulan acaranya 'membosankan' atau kurang sesuai dengan niche Beauty Journal. Bisa juga belajar foto produk yang bagus meskipun tempat acaranya sedikit gelap. Bahkan sampe belajar table settting atau dekor karena tiap event pastinya ada tim-tim dekor yang bikin space-nya menarik.
Terakhir, tentunya tiap dateng ke event juga ada pressure-nya. Bayangin aja, kalian ke event mewakili dan membawa nama Beauty Journal / Sociolla. Dan kadang acaranya bisa berupa intimate lunch yang isinya cuma 8-10 orang di hotel bintang lima. Jadi tentunya harus bisa behave dan pinter-pinter networking buat ngenalin Beauty Journal ke khalayak lebih luas lagi, plus buat membangun hubungan baik sama pihak brand.
Kan Sociolla kantor kecantikan, nih... dapet banyak produk dong?
Yes. Dapet banyaaaaaaaak banget. Kadang ada brand yang kirim PR package ke kantor. Kalau isinya banyak, seringnya dibagi-bagi. Selain itu, tiap kali liputan juga kita akan dapet goodie bag. Nantinya, goodie bag ini bisa diambil untuk pribadi, atau dibawa ke kantor untuk dipakai rame-rame. Bisa juga dibagi-bagi. Udah beberapa kali juga dapet produk dari 'oleh-oleh' tim editorial yang liputan, haha. Gue masih inget banget sih awal-awal masuk, bos gue naro parfum Anna Sui Fantasia–full size–di meja dari dia liputan buat gue :') *sampe rumah langsung norak pamer ke nyokap*
Selain dari liputan dan kiriman brand (ini kan cuma buat editorial ya biasanya), dari Sociolla sendiri kalo ada momen-momen tertentu pun sering dapet produk. Misalnya acara ulang tahun Sociolla atau kalo pas ada event internal. Meskipun masih magang, tiap acara internal selalu diajak, kok! Bahkan pas outing kantor tahun 2018 di Bogor. Cuma ya udah pasti akan dapetnya produk-produk internal kayak COSRX, Klorane, dan sejenisnya, hehe.
Belajar banyak nggak selama magang?
Waktu interview, gue inget Ka Griss sempet bilang kalo di BJ (BeautyJournal), gue bakal belajar banyak hal karena di sini anak magang langsung 'diceburin'... dan ini bener, sih. Dari hari pertama, gue langsung nulis artikel. Langsung disuruh dateng-dateng ke event juga yang bikin gue mikir, "ini nggak apa-apa, nih, gue yang dateng?". Video juga gapake basa-basi langsung diminta shoot.
Soal tulis-menulis, Ka Griss juga rajin ngasih feedback kalo ada yang kurang. Di gue pribadi, yang lebih banyak gue pelajarin justru bukan soal nulis, tapi other intangible skills, kayak kemampuan berkomunikasi, public speaking, marketing, photography, dan macem-macem lainnya. Nanti gue coba list skills apa aja yang kira-kira diperluin untuk posisi editorial di bawah, ya!
Was it fun?
100% yes. Salah satu liputan awal-awal gue, gue sempet dapet free nail art dari Quo Studio. lho! Bisa juga cek IG highlights gue di sini, ya!
Digaji nggak?
He-eh. Lumayan, kok.
Gimana caranya sih biar bisa keterima magang di Sociolla?
Hmmm... gue bukan HR sih, tapi I think yang penting basic-nya dulu. Email yang rapi dan sopan. CV yang singkat, padat, gampang dibaca. Terus yang nggak kalah penting, apply yang sesuai sama kompetensi lo. Kalau belum ada pengalaman kerja, kalian bisa nambahin 'portfolio' karya yang pernah dibikin. Bahkan sesimpel Instagram Highlight tentang skin care. Sedikit tips tambahan, gue juga ngerombak CV gue jadi pink-pink buat apply ke Sociolla. Small detail might make a huge difference :)
Kok bisa lanjut jadi karyawan permanen dari magang?
Jawaban gue agak membosankan sih ya, tapi ya intinya show your boss what you can bring to the table. Jangan cuma kerjain yang disuruh, but do more. In my case, gue beberapa kali nulis 4-5 artikel per hari. Gue juga selalu usahain foto liputan sebagus mungkin. Harus cepet belajar dan bisa nerima kritik juga. Misalnya kalian dapet revisi atau kritik, pelajarin baik-baik, dan jangan diulang lagi salahnya.
Stay updated with the latest trend, jadi bisa nulis artikel yang viral (gue sempet review Ponds Magic BB Powder pas awal hits, dan views-nya langsung tinggi). Sempet interview public figure tanpa diminta. Banyak-banyak inisiatif, gituh... You get the point. Sedikit reminder aja, ini juga bergantung sama ketersediaan lowongan di kantor, ya.
Nah, tadi kan gue sempet sebut kalau gue bakal nge-list skill apa aja yang diperluin buat tim editorial. Skills ini pun bisa kalian cantumin di CV kalau memang sesuai sama kemampuan kalian. Jadi, apa aja tuh skills-nya? Ini dia:
Kan Sociolla kantor kecantikan, nih... dapet banyak produk dong?
![]() |
Kadang nggak dikasih, tapi dioper IOMA, terus ditawarin, 'mau coba nggaa?' YA MAU LAH. |
![]() |
'Oleh-oleh' acara gathering Gen-Pink (nama sebutan karyawan Sociolla) |
Belajar banyak nggak selama magang?
Waktu interview, gue inget Ka Griss sempet bilang kalo di BJ (BeautyJournal), gue bakal belajar banyak hal karena di sini anak magang langsung 'diceburin'... dan ini bener, sih. Dari hari pertama, gue langsung nulis artikel. Langsung disuruh dateng-dateng ke event juga yang bikin gue mikir, "ini nggak apa-apa, nih, gue yang dateng?". Video juga gapake basa-basi langsung diminta shoot.
Soal tulis-menulis, Ka Griss juga rajin ngasih feedback kalo ada yang kurang. Di gue pribadi, yang lebih banyak gue pelajarin justru bukan soal nulis, tapi other intangible skills, kayak kemampuan berkomunikasi, public speaking, marketing, photography, dan macem-macem lainnya. Nanti gue coba list skills apa aja yang kira-kira diperluin untuk posisi editorial di bawah, ya!
Was it fun?
100% yes. Salah satu liputan awal-awal gue, gue sempet dapet free nail art dari Quo Studio. lho! Bisa juga cek IG highlights gue di sini, ya!
Digaji nggak?
He-eh. Lumayan, kok.
Gimana caranya sih biar bisa keterima magang di Sociolla?
Hmmm... gue bukan HR sih, tapi I think yang penting basic-nya dulu. Email yang rapi dan sopan. CV yang singkat, padat, gampang dibaca. Terus yang nggak kalah penting, apply yang sesuai sama kompetensi lo. Kalau belum ada pengalaman kerja, kalian bisa nambahin 'portfolio' karya yang pernah dibikin. Bahkan sesimpel Instagram Highlight tentang skin care. Sedikit tips tambahan, gue juga ngerombak CV gue jadi pink-pink buat apply ke Sociolla. Small detail might make a huge difference :)
Kok bisa lanjut jadi karyawan permanen dari magang?
Jawaban gue agak membosankan sih ya, tapi ya intinya show your boss what you can bring to the table. Jangan cuma kerjain yang disuruh, but do more. In my case, gue beberapa kali nulis 4-5 artikel per hari. Gue juga selalu usahain foto liputan sebagus mungkin. Harus cepet belajar dan bisa nerima kritik juga. Misalnya kalian dapet revisi atau kritik, pelajarin baik-baik, dan jangan diulang lagi salahnya.
Stay updated with the latest trend, jadi bisa nulis artikel yang viral (gue sempet review Ponds Magic BB Powder pas awal hits, dan views-nya langsung tinggi). Sempet interview public figure tanpa diminta. Banyak-banyak inisiatif, gituh... You get the point. Sedikit reminder aja, ini juga bergantung sama ketersediaan lowongan di kantor, ya.
Nah, tadi kan gue sempet sebut kalau gue bakal nge-list skill apa aja yang diperluin buat tim editorial. Skills ini pun bisa kalian cantumin di CV kalau memang sesuai sama kemampuan kalian. Jadi, apa aja tuh skills-nya? Ini dia:
- Writing. Nah, yang perlu kalian take note, nulis ini nggak melulu harus artikel. Bisa caption Instagram, bisa blog, bisa Instagram Story, bahkan bisa thread Twitter. Selama itu relevan dan kontennya bermanfaat, bisa 'diselipin' untuk tambahan nilai. Misalnya kalau ditanya, "kamu suka nulis?", kalian bisa jawab, "suka, aku biasanya nulis di ______, contohnya kayak gini __________". Bisa juga, loh, dimasukin di cover letter pas kamu kirim email lamaran kerja.
- Foto / Sense of art. Untuk penulisan artikel, foto kan krusial, nih. Jadi kalau misalnya kalian bisa foto atau jago ngeliat hal-hal estetik, ini bisa jadi poin plus.
- Social media. Banyak yang bisa dieksplor dari sini, misalnya kalian banyak tau tren atau yang lagi hits, follow banyak content creator, atau jago edit-edit Instagram Story. Hal-hal ini bisa jadi poin plus, loh!
- Networking. Kalau misalnya kalian jago ramah-tamah ke PR pas event, ini juga bisa jadi poin plus. Karena, media juga pastinya bekerja erat sama pihak-pihak brand.
- Keep updated with the latest trend. Jangan kudet! Kalo di editorial, harus banyak-banyak baca dan liat-liat apa yang lagi rame. Jangan apa-apa nggak tau. Nggak suka KPop atau K-Drama kayak gue? Tetep harus bisa nulis artikelnya, lhoooo.
Tertarik magang atau kerja di Sociolla juga? Langsung aja klik di bawah ini, ya!
Cheers,
Post a Comment